Anda pernah melihat orang yang berjumpalitan dengan berbagai gerakan indah, atau dengan melayang udara dengan kelenturan tubuh yang memukau?
Yah, itu adalah Le Parkour yang singkatnya disebut Parkour. Aktivitas yang bisa disebut suatu kesenian dan bisa juga disebut olahraga, olahraga ekstrem tepatnya. Aktivitas ini melakukan gerak dari titik A ke titik B dengan gerakan bebas dan seefisien mungkin. Sangat dibutuhkan kelenturan tubuh yang memukau diluar kemampuan fisik untuk bisa melakukan gerakan jumpalitan ataupun akrobatik ini. Imajinasi para 'Traceurs' (sebutan bagi para pelaku Parkour) mungkin adalah hal yang utama, karena olahraga yang bisa dikatakan ekstra ekstrem yang merupakan perpaduan antara beladiri, seni, atletik dan gymnastik ini menuntut pe-akrobatik membuat gerakan - gerakan indah dari titik A ke B, dari titik B ke C ataupun dari titik C kembali lagi ke titik A.
Berawal dari sekelompok remaja tanggung yang berdomisili di Perancis, Parkour dengan perkembangannya semakin dikenal oleh Dunia.
Adalah David Belle, yang disebut-sebut sebagai founder Le Parkour. alam bahasa Perancis, Le Parkour berarti "seni berpindah". David Belle sendiri pria kelahiran Vietnam dan berwarganegara Prancis (French Indochina) sebagai pendiri Klub Yamakasi yang dikenal juga sebagai klub pertama dari olahraga ini, Parkour. Yamakasi juga sebagai film pertamanya untuk olah raga ini.
Selain Yamakashi, parkour juga menghiasi beberapa film mayor lainnya. David Belle sendiri pernah beraksi dalam sinema Perancis berjudul Banliueu 13, yang kemudian diadaptasi Hollywood menjadi District 13. Popularitas parkour terus menarik perhatian industri film sampai film sekaliber James Bond pun ikut menayangkan aksi berbahaya ini. Dalam Casino Royale, Sebastian Foucan, pentolan parkour lainnya bermain menggantikan Daniel Craig (aktor James Bond) dalam sebuah sequence kejar-kejaran. Terakhir, parkour juga muncul di episode terbaru Die Hard 4: Live Free or Die Hard.
Gerakannya akan terlihat memukau bagi kalangan awam, terkesan liar dan kasar, cenderung ugal-ugalan, melewati segala rintangan dengan cara yang unik, melompat, salto, meluncur, memanjat dan beberapa macam teknik yang secara terus menerus dikembangkan sesuai dengan filosofi kebebasan mereka. Tidak salah sehingga beberapa kalangan menggolongkan olah raga ini sebagai olahraga ekstrem yang beresiko tinggi. Meski demikian para Traceur merasa lebih senang jika Parkour digolongkan sebagai urban sport, karena mereka menegaskan bahwa aktifitas ini bisa dilakukan oleh siapa saja yang berminat untuk belajar dan berlatih. Resiko pasti ada, tapi semuanya dicoba di kurangi melalui proses berlatih terus menerus.
Namun begitu, Parkour adalah sebuah olahraga yang unik. Begitu unik, sampai olahraga ini sulit untuk diajarkan. Sebab, hakekat parkour adalah berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan memanfaatkan prinsip gerak tubuh manusia. Kekuatan menjadi faktor penting dalam parkour, meski kuat saja tidaklah cukup untuk mengarungi olahraga yang tergolong ekstrim ini. Selain kuat, aktivitas ini juga sangat mengandalkan kecermatan dan logika dasar fisika. Keunikan fisik setiap orang dan karakteristik tempat yang berbeda-beda inilah yang membuat ilmu parkour sulit untuk di transfer. Setiap orang dituntut untuk menggunakan akalnya masing-masing.
Parkour secara spesifik lahir di kota urban. Karena itu ciri khas olahraga ini adalah set urban dimana terdapat lebih banyak bangunan yang berhimpitan ketimbang lapangan luas. Parkour jadi identik dengan meloncat dari satu gedung ke gedung lainnya, dari atap kemudian mengatasi tembok untuk sampai ke atap lainnya secara ekstrim. Olahraga ini memang diciptakan untuk mengatasi rintangan demi rintangan. Suatu hal yang kemudian menjadi filosofi parkour, yaitu mengajarkan orang untuk tidak mudah menyerah menghadapi rintangan dalam hidup.
Bagaimana dengan Indonesia? Apakah parkour juga sudah mulai dikenal? Meski terbilang baru, kegiatan ekstrim ini dapat pula ditemui di beberapa kota di Indonesia. Yang paling menonjol saat ini adalah komunitas penggemar parkour di kota Malang. Mereka dikenal dengan nama Play On, sementara di terdapat pula kelompok anak-anak muda pecinta parkour dengan nama BandungIKOMParkour. Selain Bandung dan Malang, dapat pula ditemui beberapa traceur (sebutan untuk pelaku parkour) di beberapa kota lain seperti Jakarta dan Yogyakarta.
Di sejumlah milis, para traceur Indonesia nampak mulai berkomunkasi satu dengan lainnya untuk menghimpun kekuatan. Dalam sebuah milis dihimbau agar para traceur Indonesia mengadakan semacam lokakarya untuk menyamakan visi dan bertukar informasi. Meski terbilang komunitas kecil, traceur Indonesia cukup aktif dan up dated terhadap isu-isu terbaru parkour. Dalam situs YouTube, Anda bisa menyaksikan aksi seorang traceur Indonesia asal Yogya yang berloncatan di sebuah lokasi sekitar taman kebudayaan.
Bagaimana dengan Anda? Tertarik untuk 'melompat' sebagai traceur? Kenapa tidak dicoba? Siapa tahu bermanfaat dalam situasi-situasi khas di Indonesia. Misalnya ketika kejar-kejaran dengan maling, atau dengan polisi. Atau, jika sewaktu-waktu lingkungan Anda terkurung bencana, Anda bisa dengan bebas loncat dari satu atap ke atap lainnya untuk menyelamatkan diri.
Le Parkour : Olahraga Ekstrem yang Menantang Nyali
Thursday, 12 June 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Insert Ur Comment!