Merdeka? Itu Kata Mereka...Selamat Ulang Tahun, Indonesiaku!

Sunday, 17 August 2008

Selamat Ulang Tahun Indonesia Usia 63 tahun sudah diinjak bangsa kita tercinta ini, dengan segala dinamika dan polemiknya. Tahoen Seriboe Sembilan Ratoes Empat Poeloeh Lima, kemerdekaan dipekikkan, sebagai pertanda terlepas dari cengkeraman penjajah. Kini, di tahun 2008 apa arti kemerdekaan?

Ada yang tahu? (Bagi kalian² yang sudah cukup merdeka dan memahami apa arti kemedekaan yang sebenarnya!)

Yah, kita semua tahu. Pada detik² perjuangan dikala itu, semua tumpah ruah memperingati hari jadi bangsa ini, mengelu elukan serta menyanyikan lagu ciptaan akang W.R Supratman!.
So, kita yang sudah berdiri diatas nusantara ini, menikmati segala jerih payah yang sudah dicapai para pejuang², sepantasnyalah kita membangun negeri ini (dan kalau bisa janga hanya memperingati doank!).

Membangun dalam artian yang sangat luas, dalam berbagai bidang disiplin ilmu, kultur budaya ataupun yang lain.

Menjelang perayaan kemerdekaan negeri ini, semua warga dibikin sibuk. Ada yang menyiapkan pohon pinang. Jelas bukan untuk dipinang, tapi untuk lomba panjat pinang. Selain lomba paling favorit dan jadi trademark perayaan kemerdekaan ini, masih banyak lomba lain yang tujuannya memang untuk menghibur; seperti lomba balap karung, lomba makan kerupuk, lomba memasukan belut ke botol dengan cara buntutnya duluan, ada juga lomba ngambil uang logam yang ditempelkan di jeruk Bali yang telah dilumuri oli dengan cara digigit dengan gigi tentu, dan beragam lomba yang sifatnya menghibur lainnya.

Di acara itu, yang jadi peserta maupun penonton sama-sama merasa terhibur. Mereka bersorak, teriak, dan tentu saja melupakan beban hidup yang akhir-akhir ini terasa begitu menghimpit, bahkan mencekik. Meriah, sudah pasti, karena memang tujuannya juga untuk suka-suka di ajang "independence day" ini.

Maka, nggak heran kalo sejak awal bulan Agustus sebagian lomba sudah digelar; terutama cabang olahraga. Ujungnya, acara ini akan ditutup dengan hiburan panggung gembira yang menampilkan artis-artis dadakan di RW setempat. Ya, pokoknya memberikan rasa senang buat warga di bulan "keramat" bagi bangsa ini.

Alasannya, daripada warga manyun melulu menghitung hari dan mimpi, lebih baik kan diberikan kebahagiaan meski cuma sebulan ini. Kira-kira begitulah argumentasi pejabat setempat.

Sekilas Flashback pada masa penjajahan.

Perlu diketahui, bahwa Barat pada umumnya dalam menjajah punya misi 3G; mencari harta kekayaan (gold), kemenangan (glory), dan menyebarkan agama (gospel), plus tentunya dengan mengobarkan Perang Salib. Wah, benar-benar harus dilawan.

Pergolakan melawan penjajah ini muncul di berbagai wilayah dan berlangsung amat lama. Di Maluku saja, Perang Salib sudah dikobarkan oleh Portugis saat mendarat pertama kali di Maluku pada tahun 1512. Padahal saat itu, rakyat Maluku sudah banyak yang memeluk Islam. Maka perang pun tak terhindarkan. Belum lagi perlawanan pahlawan Islam seperti Tjut Nyak Dien di Aceh, kemudian Sisingamangaraja XII di Tapanuli, Pattimura di Ambon, Imam Bonjol di Padang, Pangeran Diponegoro di Jateng, dan masih banyak yang lainnya yang menganggap bahwa para penjajah tak lebih dari bajingan tengik yang bakal menguras harta kekayaan negeri ini dan menyebarkan agama mereka. Untuk menghadapi mereka hanya ada satu kata; Jihad!

Perang terus berlangsung sampai menjelang tahun 1945. Perlawanan bersenjata dan perjuangan lewat jalur politik dilakukan demi sebuah kemerdekaan yang telah didambakan berabad-abad lamanya.

Akhirnya, negeri ini memang merdeka dan diakui oleh PBB. Meski kemudian pada hakikatnya sekarang kita malah terjebak dalam sebuah "penjajahan" baru. Ibaratnya keluar dari mulut harimau masuk ke mulut buaya; sama-sama bahaya. Sebab, dengan "merdeka" dan berdiri di atas dasar nasionalisme merupakan bencana baru, dan tentu itu adalah jenis penjajahan baru. Sebab, nasionalisme adalah paham rusak. Catat ya!

Mari kita bersama - sama membangun bangsa ini membasmi penjajahan² dalam bentuk budaya beserta kultur²nya!

Sebelumnya, Selamat Ulang Tahun, Indonesia Ku!
.

1 komentar:

Anonymous said...

Merdeka...!!!
Merdeka...!!!
Merdeka...!!!

Post a Comment

Insert Ur Comment!

 
 
 
eXTReMe Tracker