Realistis Pada Hal Sekeliling

Hidup adalah perjuangan, dan Perjuangan adalah Untuk Hidup.

Akankah aku disini dalam keterpurukan ku sendiri?
Aku tak mau, aku ingin mengubah semua itu dari sekarang, disini juga, pada masa-masa ini juga saat aku diberi kelegaan akan hal itu. Kesadaran penuh akan si-kon-tol (situasi, kondisi dan lingkungan) yang sudah meng-kondusif dengan sendirinya memberikan sedikit harapan kala aku terpuruk disela - sela perjuangan hidup yang nista kejam ini.
Berawal dari kesalahan langkahku saat itu, sedikit mempercayai orang yang dari sudut pandang batinku sebenarnya sudah menampakan kebusukan.
Mungkin aku terlena kala itu, terlalu jauh aku dirayu cumbu dan dijanjikan pada janji palsu syialan.

Ah, dia memang busuk, busuk hati dan kelakuan.
Tak perlulah kiranya aku mengingat dia lagi, sudah.... biarkanlah berlalu. Saat ini yang terbaik dan patut kuperjuangkan hanyalah arus hidup ku yang pasti, tanpa rongrongan.
Banyak sekali hal yang menjadi ujian dan cobaan, pahit manisnya patut dirasa juga, yang menurutku sudah menjadi bumbu hidup. Tak perlu kuberleha-leha lagi, memori otak ini sudah dalam taraf dingin. Dan kini, perlu dihangatkan lagi dan diisi dengan gambar-gambar porno

Sambil menyambangi berbagai hal yang menjadi panutan dan penyemangat kupikir bisa menjadi alternatif, mencoba mawas diri setiap saat, bersosialisasi secara matang, dan coba memahami mereka yang walaupun kadang tak bisa memahami yang ada disekelilingnya.
Kupikir itu bukan masalah, selagi dari kita sendiri yang mencoba kebaikan apa salahnya?

Hidup ini harusnya seperti air, yang mengalir, tanpa adanya tekanan dan rintangan. Seperti air, yang tentunya dapat menelusup dan menelisip diantara aral didepannya.